Nasi Gandul Khas Pati
Nasi gandul, inilah masakan khas Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Masakan ini sudah
dikenal sejak lama, diperkenalkan oleh Mbah Melet, asal Desa Gajahmati,
Kecamatan Pati (kota) tahun 1960-an. Dulu, Mbah Melet jika berjualan dilakukan
di depan rumahnya di bawah pohon mangga di Desa Gajahmati. Kini, menu nasi
gandul sudah merambah ke berbagai kota, di antaranya Kudus, Semarang, Surabaya,
Yogyakarta, Bandung dan Jakarta.
“Rasanya enak dan lezat, khas gitu
lho,” kata Arif Wijayanto, warga Kudus yang sedang menikmati nasi gandul di
warung makan Gandul Romantis, milik Sardi, Jalan Panunggulan, Gajahmati, Pati,
Selasa 16 Agustus 2011.
Hampir semua
lapisan masyarakat menyukai nasi gandul, termasuk kelas menengah ke atas. “Dulu biasa makan di warung Pak Melet,
tapi sekarang kalau tidak di Blaru, di Warung Kasmaran,” kata Anis Ba’asyin,
budayawan Pati, pimpinan Orkes Puisi Sampak Gusuran yang lagi naik daun itu.
“Ciri khas nasi gandul bagi saya, kuahnya yang gurih dan sedikit ada sentuhan
manis,” kata Anis Ba’asyin.
Para pelancong berbagai daerah, jika
tiba di Kota Pati, selalu menyempatkan diri menikmati nasi gandul. Selama ini,
Pati selain dikenal sebagai kota transit perjalanan dari Jakarta-Surabaya
melalui pantai utara timur. Pati juga merupakan pusat sentra kerajinan kuningan
yang berpusat di Juwana. Daerah ini juga “gudangnya” para paranormal. Didukung
puluhan hotel dan lengkap hiburan karaokenya, maka Kota Pati semakin hidup.
Rezeki pelancong pun juga mampir ke warung nasi gandul.
Kuah gandul terbuat dari bahan-bahan
merica, pala, tumbar, jinten, kemiri, kayu manis, lombok merah, bawang putih,
bawang merah, laos, santan kelapa dan daun jeruk nipis. Semua bumbu dihaluskan,
kecuali laos, daun jeruk nipis dan santan. Semua bumbu ditumis. Dimasak dengan
wadah kuali atau tembaga. Mula-mula kaldu sapi dimatangkan, setelah itu baru
dimasukkan semua bumbu, santan kelapa sedikit garam dan kecap.
Cara penyajian menu nasi gandul
seperti ini: ambil satu porsi dan letakkan ke atas piring, lalu di atas nasi
ditaburi masakan potongan daging atau sapi, diberi sedikit kecap dan sambal,
baru kemudian dituangkan kuah gandulnya dalam kondisi panas. Penjual nasi
gandul biasanya menjajakan dagangnya dengan menggunakan angkringan.
Yang khas dari nasi gandul, untuk
menyuap nasi gandul biasanya penjual menyediakan suru alias sendok yang terbuat
dari daun pisang. Nasi gandul makin nikmat bila disantap dengan tempe goreng
yang dipotong tipis-tipis (mirip keripik tempe) dan perkedel kentang.
Karena cikal bakal
nasi gandul dirintis warga Gajahmati, maka yang mendominasi para pedagang juga
dilakukan warga Desa Gajahmati. Dari deretan nama yang dikenal di antaranya
Melet, Tini, Bakri, dan Muntiman beserta keturunannya. Generasi mereka pun
menyebar ke berbagai daerah dengan trade mark “nasi gandul Gajahmati Pati”.
Omset penjualan nasi gandul ini juga lumayan besar. Satu orang penjual nasi
gandul dalam seharinya bisa menghabiskan 25 kilogram jerohan sapi.
sumber :
http://kabupatenpati.com/menikmati-nasi-gandul-khas-pati/
GULAI NDAS MANYUNG, PEDASNYA BIKIN KETAGIHAN
Ndas Manyung adalah menu berbahan
kepala (ndas) ikan Manyung yang di olah menjadi makanan pedas khas daerah
pesisir wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hampir rumah makan
di wilayah Kecamatan Juwana hingga Kecamatan Batangan yang
merupakan daerah pesisir kabupaten Pati, menyediakan menu Ndas Manyung.
Kenikmatan menyantap kepala ikan Manyung akan sangat terasa terutama ketika di
sajikan masih hangat. Rasa pedas dan gurih, mampu membuat lidah bergoyang. Ndas
Manyung dengan sedikit daging yang masih menempel disela-sela tulangnya, terasa
nikmat di lidah. Apalagi, di tambah dengan bumbu masakan dari bahan
rempah-rempah yang meresap dalam daging maupun sela-sela rongga kepala ikan
Manyung.
Resep dan bahan-bahan untuk memasak ikan berkumis tersebut, sebenarnya sangat
mudah didapatkan, yaitu rempah bumbu kare, santan, Bawang, Merica, Kunyit dan
cabai rawit hijau. Semua bahan-bahan tersebut di satukan dalam adonan serta
dimasak selama tiga jam sehingga rasanya meresap ke kepala daging.
Rasa pedas masakan Ndas Manyung merupakan rasa khas yang di tampilkan bagi
penggemar kuliner masakan pedas. Dengan kuah yang berwarna kuning semburat
merah lombok, membuat penggemar kuliner pedas,akan kembali untuk mencarinya.
Bagi para pemilik
warung makan, tidaklah sulit untuk menemukan bahan baku Ndas Manyung, karena
ikan jenis ini cukup mudah di dapat dari para nelayan. Jadi Ndas Manyung pedas
merupakan menu selera kampung yang tak kampungan.
http://www.berita86.com/2012/01/gulai-ndas-manyung-pedasnya-bikin.html